jaringan

Ketahui 3 Tipe Arsitektur SD-WAN, yuk!

SD-WAN (software-defined networking in a wide area network) mengacu pada koneksi atau jaringan yang diatur melalui aplikasi dalam sebuah jaringan area luas. Menurut Wikipedia, temuan ini berhasil menyederhanakan pengelolaan dan pengoperasian jaringan area luas (WAN). Sehingga, biaya operasional teknologi informasi menjadi lebih rendah. Hingga saat ini, ada 3 macam pilihan arsitektur jaringan ini. Apa sajakah itu?

  1. On-premises-only. On-premises-only atau juga kerap disebut SD-WAN Lokal merupakan tipe arsitektur yang ‘hanya’ memiliki perangkat keras di lokasi jaringan (gedung kantor atau bangunan). Perangkat keras berupa router tersebut hanya terhubung ke situs-situs intraperusahaan dan tidak terkoneksi ke Jadi, arsitektur SD-WAN Lokal sangat cocok untuk lingkungan organisasi yang memiliki informasi sensitif dan rahasia.
  2. Cloud-enabled. Cloud-enabled atau SD-WAN berkemampuan cloud adalah tipe arsitektur yang juga punya perangkat keras di lokasi jaringan berada. Bedanya, router SD-WAN berkemampuan cloud terkoneksi ke jaringan virtual (cloud). Sehingga, pertukaran informasi dalam jaringan ini lebih luas dan mudah diakses. Selain itu, arsitektur ini juga memungkinkan perusahaan pengguna mendapatkan pembentukan lalu lintas yang real-time dan penyeimbang beban multi-sirkuit (atau koneksi ulang saat terjadi failover).

Tipe arsitektur ini paling ideal untuk perusahaan-perusahaan yang menggunakan layanan cloud dari organisasi berskala besar seperti Office 365, AWS, Drop Box, Salesforce, ataupun Azure. Yang penting Anda memiliki koneksi internet kabel maupun wireless yang stabil.

  1. Cloud-enabled with backbone. SD-WAN berkemampuan cloud dengan backbone merupakan tipe arsitektur yang memberikan perusahaan atau organisasi koneksi cadangan ekstra ke jaringan lain di sekitarnya. Seperti kedua arsitektur sebelumnya, arsitektur ini juga akan diwakili oleh sebuah perangkat keras di lokasi jaringan berada. Bedanya, SD-WAN berkemampuan cloud dengan backbone mampu menghubungkan koneksi ke point of presence (PoP) terdekat dari jaringan. Jadi, koneksi dalam jaringan bisa beralih dari internet publik ke pribadi, atau ke serat optik, ataupun ke backbone jaringan; sesuai kebutuhan pengguna.

Arsitektur ini paling ideal untuk perusahaan atau organisasi yang menggunakan banyak aplikasi real-time dalam jaringan dan ingin menghapus jaringan MPLS, namun tak ingin lalu lintas real-time miliknya terhubung lewat internet publik.

                Nah, itulah dia 3 macam arsitektur SD-WAN yang tersedia saat ini. Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *