macet

Memahami Asal-muasal Tradisi Mudik

KBBI mengartikan kata ‘mudik’ sebagai ‘pulang ke kampung halaman’. Kata ini paling sering dan selalu muncul menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Hal ini tentu tak lepas dari situasi sosial yang melingkupi masyarakat Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk agama Islam terbanyak di dunia, Indonesia mempunyai jatah hari libur paling panjang saat Hari Raya Idul Fitri. Maka, tidak mengherankan bila mudik menjadi trending topic menjelang Lebaran.

Asal-muasal tradisi mudik

Untuk memahami kebiasaan ini, kita perlu mundur jauh ke belakang. Melansir sebuah artikel di platform Medium, mudik sebetulnya merupakan tradisi primordial kaum petani Jawa yang sudah ada sebelum zaman Kerajaan Majapahit. Dulu, para perantau tersebut kembali ke kampung halaman untuk membersihkan makam leluhur-leluhurnya. Kegiatan ini dipercaya sebagai jalan untuk meminta keselamatan dalam mencari rezeki di luar kampung.

Di masa modern, tradisi mudik di Indonesia bermula sekitar tahun 1970 hingga 1980-an. Sosiolog Dwi Winarno dalam artikel CNN Indonesia mengatakan bahwa kebiasaan ini dimulai ketika beberapa kota di Indonesia tumbuh pesat. Pertumbuhkan kota-kota besar ini tak bisa dilepaskan dari jasa para pendatang yang bermigrasi dari desa-desa ke kota. Kemudian, ketika Lebaran tiba dan libur panjang didapat, masyarakat urban ini kemudian berbondong-bondong pulang sejenak ke desa.

Dwi Winarno berpendapat jika mudik pada masa itu diartikan sebagai ajang legitimasi sosial masyarakat desa yang ‘sukses’ di kota besar. Persepsi kesuksesan tersebut ditandai dengan mendapat pekerjaan, gaji yang besar, dan hidup yang mewah dibandingkan dengan di desa.

Namun, aktivitas mudik masa kini sudah mengalami pergeseran makna. Dwi mengungkapkan bahwa kegiatan pulang sebentar ke kampung halaman bukan sekadar milik masyarakat urban yang menginginkan pengakuan dari kerabat dan tetangga di kampung. Melainkan, mudik telah menjadi sebuah kebiasaan baru bagi mereka yang ingin bertemu keluarga, tetangga, ataupun teman masa masa kecil di desa. Hal ini juga sejalan dengan data pergerakan masyarakat kota ke desa ataupun kota yang lebih kecil beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri tiba yang dihimpun oleh Kementerian Perhubungan.

Mudik pula tidak hanya menjadi tradisi penduduk yang berasal dari Pulau Jawa semata, namun sudah meluas ke seluruh Indonesia. Meskipun pada tahun ini kita tidak bisa mudik karena pandemi coronavirus, tak ada salahnya memahami asal-muasal tradisi milik hampir seluruh masyarakat Indonesia ini, kan?

Tags :

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *