Pusing Gejala Masuk Angin

Menorrhagia: Apa Itu dan Apa Saja Gejalanya?

Girls, biasanya kamu menstruasi berapa lama? 2-10 hari? Atau, malah lebih dari durasi normal tersebut? Hmm, bisa jadi kamu alami menorrhagia. Dikutip dari laman Alodokter, menorrhagia merupakan kondisi medis yang menyebabkan menstruasi berlangsung lebih lama dari waktu normal, yaitu 2-10 hari. Biasanya, ketika mengalami kondisi ini, maka bisa menyebabkan darah menstruasi jadi menggumpal. Bahkan, tidak sedikit pula yang mengalami keputihan menjelang haid maupun setelahnya. 

Lantas, kenapa bisa muncul menorrhagia dan seperti apa gejalanya? Mari, disimak ulasan lengkapnya di kelanjutan artikel ini, ya!

Penyebab Menorrhagia

Seperti yang dilansir dari Hello Sehat, ada beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya menorrhagia, di antaranya: 

Hormon tidak seimbang

Pada kondisi normal, hormon progesteron dan estrogen biasanya mengatur penumpukan endometrium (lapisan rahim). Apabila hormon di tubuh tidak seimbang, maka produksi endometrium tersebut dapat meningkat dan menyebabkan pendarahan lebih berat ketika menstruasi. 

Polip

Kondisi medis yang dapat memicu tumbuhnya daging kecil di lapisan rahim dan tergolong jinak. Meski jinak, tapi pertumbuhan daging kecil ini bisa menimbulkan beberapa masalah, lho, seperti menstruasi jadi lebih lama dari durasi normal bahkan membuat menstruasi jadi tidak teratur, 

Adenomiosis

Kondisi ketika endometrium (lapisan rahim) menembus miometrium (dinding otot rahim. Bukan cuma memicu menorrhagia, kondisi ini pun dapat menyebabkan beberapa kondisi kesehatan seperti kembung, perut bawah berasa tertekan, dan mengalami kram. Walaupun tidak berbahaya, kondisinya dapat mengganggu aktivitas. 

Disfungsi ovarium

Tidak berfungsinya ovarium sebagaimana mestinya bisa mengakibatkan hormon jadi tidak seimbang, lho. Di mana, dalam kondisi normal, sel telur dilepaskan untuk menyiapkan pembuahan. Akan tetapi, ketika terjadi disfungsi ovarium dan tidak melepaskan sel telur, maka tubuh tidak memproduksi hormon progesteron. Alhasil, jaringan pelapis rahim pun tumbuh berlebihan yang mengakibatkan pendarahan lebih banyak. 

Gejala Menorrhagia

Ketika mengalami menorrhagia ini, maka kamu akan merasakan beberapa gejala, mulai dari:

  • Suka merasa kelelahan;
  • Bagian dada terasa sesak;
  • Perut bagian bawah terasa nyeri;
  • Muncul gumpalan darah yang besar;
  • Alami menstruasi dua kali dalam satu bulan;
  • Perdarahan menstruasi berlangsung lebih dari 10 hari;
  • Lebih mudah terbangun di malam hari untuk ganti pembalut;
  • Habiskan lebih banyak pembalut—satu atau bahkan lebih hanya berselang dua jam. 

Demikian penjelasan singkat mengenai menorrhagia, penyebab, dan gejalanya. Segera periksakan diri ke dokter kandungan atau obgyn kalau perdarahan yang dirasakan semakin terasa berat, ya. 

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *