Sebisa mungkin, carilah taman bermain anak di Jakarta yang bukan hanya dapat mengajak anak sekadar untuk bersenang-senang, tapi juga yang dapat mengasah kreativitas, imajinasi, dan keterampilan anak. Pasalnya, tidak semua jenis permainan itu sama. Untuk itu, Anda harus tahu mana saja permainan anak yang penting untuk tumbuh kembangnya. Yuk, intip daftar permainan anak penting yang telah dirangkum dari hellosehat berikut ini!
Permainan ini merupakan permainan bebas yang biasanya dilakukan ketika anak Anda masih bayi. Pada permainan ini, anak-anak akan menggerakkan tubuh secara acak dan tanpa tujuan. Meski demikian, pada tahap permainan ini anak-anak dapat melatih kreativitas dengan bebas bergerak, berpikir, dan berimajinasi.
Kemudian, ada juga independent play di mana anak-anak hanya bermain sendiri tanpa melibatkan orangtuanya. Orangtua hanya sebatas mengawasi saja. Dengan bermain sendiri, anak-anak dapat mnejadi lebih mengenal kemampuan dirinya dan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Jenis-jenis permainan yang bisa dimainkan sendiri adalah boneka, mobil-mobilan, menyusun puzzle dan lain-lain.
Permainan “mengamati” ini cukup unik karena anak-anak hanya mengamati anak lain bermain dan tidak ikut serta. Meskipun hanya mengamati, tapi sebenarnya anak tersebut juga sedang bermain, lho. Mereka mengamati untuk memahami aturan permainan tersebut. Hal ini dapat membantu Si Kecil untuk mengembangkan komunikasi dengan teman seusianya dan lebih berani untuk berinteraksi dengan teman-temannya untuk membahas permainan tersebut.
Perlu diketahui, ketika anak beranjak usia, ia butuh menyesuaikan dirinya untuk dapat bermain bersama teman. Untuk itu, pada awalnya mereka akan tetap bermain sendiri meski sedang ada teman di sampingnya. Permainan ini disebut sebagai parallel play. Lantas, apa manfaat dari tahapan ini? Saat melakukan parallel play anak memang terkesan cuek dan sibuk sendiri, akan tetapi, tahap ini memberikan kesempatan pada anak untuk menjalin hubungan dengan orang lain karena pada kesempatan tertentu, anak-anak pasti akan memulai obrolan kecil atau bertukar mainan.
Permainan asosiatif ini sebenarnya mirip dengan permainan “mengamati”. Hanya saja, pada tahapan ini anak-anak sudah mulai ikut bermain dengan teman-temannya. Ia akan mendekat dan mengelilingi teman-temannya agar bisa ikut bermain. Meski sudah mulai mengikuti permainan, ia sebenarnya belum sepenuhnya mengetahui cara melakukan permaian tersebut dengan benar. Meski begitu, tahapan ini penting untuk membantu proses anak untuk bermain dengan teman-temannya.
Ketika anak-anak sudah lebih besar atau sudah memasuki usia sekolah, ia baru benar-benar bisa bermain dengan teman lainnya atau melakukan cooperative play. Permainan ini dapat melatih keterampilan sosial anak dan membangun kerja sama dengan teman satu kelompoknya. Permainan yang bisa dilakukan pada tahapan ini adalah seperti kelereng, petak umpet, congklak dan lain-lain.
Semoga dengan mengajak anak bermain permainan di atas sesuai dengan usianya dapat memaksimalkan tumbuh kembang anak, ya!