proses belajar dikelas

Belajar Calistung Sebaiknya Usia Berapa?

Siapa sih orangtua yang tidak senang ketika anaknya sudah pintar melakukan sesuatu  di usianya yang masih muda? Misalnya ketika anak memasuki preschool in Jakarta dan anak sudah bisa melakukan berbagai hal secara mandiri? Pasti rasanya membanggakan, bukan?

Selain perilaku anak, kemampuan calistung juga seringkali dijadikan tolak ukur seseorang apakah seorang anak pintar atau tidak? Semakin cepat anak memiliki kemampuan calistung, maka ssering dianggap anak itu lebih pintar dibandingkan dengan anak lainnya. Namun, sebenarnya pada usia berapa sih anak sebaiknya mulai diajarkan calistung?

Menurut situs klikdokter, pada perkembangan anak yang normal kemampuan calistung dimiliki anak saat berusia 6 tahun. Selanjutnya, kemampuan itu akan berkembang dan semakin baik mulai memasuki usia 7 tahun, atau saat anak memasuki sekolah dasar.

Kemampuan membaca bisa dimiliki anak jika ia sudah bisa mengucapkan kata dengan jelas dan memahami maknanya. Kemampuan menulis bisa dipelajari anak saat sudah bisa menggenggam alat tulis dan membuat garis melengkung dan garis lurus. Sementara, kemampuan berhitung anak bisa dipelajari setelah anak mengenal dan memahami konsep benda dan angka.

Meskipun calistung baru bisa dipahami oleh anak saat memasuki usia 6 tahun, tetapi tidak ada salahnya jika anak mulai diajarkan dasar-dasarnya sejak dini. Sebab, ada beberapa anak yang memang memiliki kemampuan calistung lebih cepat dibandingkan dengan anak lain pada umumnya.

Membaca

Untuk bisa membaca, anak harus terlebih dahulu mengenal huruf. Nah, pengenalan huruf ini bisa dimulai sejak usia 2 tahun. Misalnya dengan menyediakan kartu dengan huruf yang berbeda, atau karpet puzzle khusus anak yang memiliki huruf pada setiap potongan puzzlenya.

Semakin bertambahnya usia, kemampuan anak mengingat huruf akan semakin besar. Ketika memasuki usia 3 tahun, orangtua bisa mulai mengajarkan membaca kata pada anak. Gunakan buku yang penuh dengan gambar dan sedikit tulisan untuk mempermudahnya belajar. Selain itu, anak juga akan lebih senang melihat banyak gambar dibandingkan dengan tulisan yang membuatnya pusing.

Menulis

Sejak usia 1 tahun, biasanya anak mulai bisa menggenggam benda-benda di sekitarnya. Kamu bisa mulai mengarahkannya untuk memegang alat tulis dan mencorat-coret secara bebas. Bisa menggunakan pensil dan kertas biasa, atau bisa juga menggunakan papan tulis digital agar lebih mudah. 

Biarkan saja anak menggambar apa pun yang dia mau dan bisa. Tidak perlu terlalu mengaturnya terlebih dulu. Semakin lama, kemampuan anak untuk mengontrol gerakan tangannya saat menulis atau menggambar akan semakin terkontrol. Ketika anak mulai bisa mengontrol gerakan tangannya dan bisa menggambar garis lurus maupun lengkung, maka anak sudah bisa mulai diajarkan untuk menulis huruf.

Berhitung

Sebelum belajar berhitung, anak harus terlebih dulu mengenal angka 1-100. Kemampuan menghitung ini umumnya akan dimiliki anak saat mulai memasuki usia 4 tahun. Untuk mulai mengajarkan berhitung pada anak, orang tua bisa memanfaatkan benda di sekitar terlebih dulu. 

Misalnya untuk mengajarkannya pertambahan 1+1, bisa menggunakan 1 benda dan letakkan benda lain di sampingnya, kemudian minta anak menghitung jumlahnya. Dengan cara ini, anak bisa belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan tidak akan merasa bosan.

Kunci penting yang harus orang tua ingat adalah, setiap anak memiliki kemampuan belajar yang berbeda. Jangan pernah merasa anak bodoh hanya karena anak belum bisa membaca di usia dini sementara anak saudara atau tetangga ada yang sudah bisa membaca di usia yang sama. Apalagi jika sampai memaksa anak belajar di usia terlalu dini hanya karena ingin anak lebih pintar dari anak lainnya, karena dampaknya bisa memengaruhi kesehatan mental anak di masa depan.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *