Mana ada sih anak yang tidak suka diajak bermain air di wahana bermain air di Jakarta? Atau setidaknya, hanya bermain air saja di kolam renang, dijamin sudah membuat mereka merasa senang dan bahagia. Bahkan, bisa jadi mereka akan betah melakukannya hingga ber jam-jam tanpa lelah. Namun, apakah hal tersebut aman? Apalagi, kolam renang kan mengandung zat kimia atau kaporit yang sering digunakan untuk menjernihkan air? Apa hal tersebut tidak akan berdampak buruk bagi kesehatan anak?
Yap, hal ini memang seringkali menjadi pertanyaan para orangtua. Sebab, yang namanya kolam renang pasti tidak akan terlepas dari penggunaan kaporit. Bahkan, aroma kaporit yang khas menjadi aroma yang umum kita cium setiap kali kita berada di area kolam renang. Semakin tinggi kadar kaporit yang digunakan, maka akan semakin kuat pula aroma kaporit yang kita rasakan.
Sebenarnya, fungsi kaporit pada kolam renang tidak hanya sebatas untuk menjernihkan air saja, tetapi juga untuk membunuh bakteri patogen yang ada di dalam air. Itulah sebabnya, kaporit ini sangatlah penting digunakan. Mengenai kadarnya sendiri, pihak pengelola kolam renang yang bertanggungjawa biasanya akan menggunakan dalam jumlah wajar. Tidak terlalu sedikit karena akan membuat proses membunuh bakteri patogen menjadi tidak maksimal, tetapi juga tidak terlalu banyak karena dapat menyebabkan masalah kesehatan pada orang yang berenang di dalamnya.
Dikutip dari situs detik, peneliti di Belgia telah melakukan penelitian terkait dampak kaporit dalam kolam renang terhadap kesehatan. Penelitian ini melibatkan 847 siswa dan berusia antara 13-18 tahun, yang dibagi ke dalam 2 kelompok. Kelompok pertama berenang di kolam renang dengan klorin, sementara kelompok kedua berenang di kolam renang yang bebas dari klorin. Dari penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa anak yang sensitif terhadap alergen lebih berisiko terkena asma dan alergi lain jika berenang di kolam renang berklorin. Selain itu, anak yang berenang selama 1.000 jam memiliki kemungkinan 14,9% lebih tinggi terkena asma dan 3,5 kali lebih tinggi memiliki alergi rhinitis.
Akan tetapi, peneliti sendiri menyatakan bahwa hasil tersebut masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut lagi. Untuk memastikan bagaimana hubungan pasti antara kolam renang berkaporit dengan kesehata orang yang berenang. Meskipun begitu, disarankan untuk yang memiliki penyakit asma agar berenang di kolam renang tanpa kaporit. Atau, jika tidak bisa, pilihlah kolam renang outdoor yang memiliki sirkulasi udara baik. (Vita)