Kamu pasti sudah sangat familiar dengan istilah barcode. Wajar saja, sebab barcode adalah sesuatu yang bisa kamu temukan pada semua barang saat kamu berbelanja di minimarket atau supermarket. Nantinya kasir akan menggunakan barcode scanner untuk men-scan barcode yang ada di kertas untuk mencetak label barcode agar bisa melihat datanya, seperti harga produk, stok, nama produk, dan sebagainya. Penggunaan barcode yang hanya tinggal di-scan ini sangat mempermudah kerja kasir, karena mereka tidak perlu memasukkan kode secara manual satu per satu ketika ada transaksi.
Nah, ketika kamu melihat barcode mungkin kamu akan merasa bahwa semuanya sama saja. Yang berbeda mungkin hanya bentuknya saja, padahal ternyata barcode ada beberapa jenis loh! Mau tahu apa saja? Berikut ini beberapa di antaranya:
Kode ini merupakan jenis barcode paling tua dan di beberapa negara, umum digunakan dalam produk elektronik, industri kesehatan, serta pemerintahan. Code 39 adalah kode alfanumerik 1D yang mengizinkan penggunaan angka serta huruf.
Penamaan code 39 sendiri didasarkan pada batas karakter encode-nya, yaitu 39 karakter. Namun saat ini sudah dikembangkan menjadi 40 karakter. Ciri khas kode ini ditandai dengan 5 baris kode pertama yang sama dengan 5 baris kode terakhir (start-stop).
Kode ini bisa terbilang baru dan umum digunakan dalam industri logistik. Code 128 dapat menyandikan keseluruhan karakter 128 ASCII, dari mulai huruf, angka, kapital dan huruf kecil, hingga berbagai karakter khusus yang merupakan simbol pengucapan.
Kode ini banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan pengkodean data dalam jumlah besar tetapi dalam ruang yang relatif kecil. Kode ini ditandai dengan awalan kode yang berupa batang (start) dan diakhiri dengan spasi. Namun, ada juga yang menambahkan batang tambahan pada akhir (stop).
Barcode ini merupakan kode khusus yang hanya bekerja dengan karakter numerik dalam jumlah genap. Jika ada angka ganjil yang harus dikodekan, maka akan ditambahkan angka 0 di awal kode.
Penamaan kode ini didasarkan pada sistem kerjanya di mana dua karakter akan dikodekan dalam ruang yang mengambil 5 batang. Sementara nama “interleaved” karena karakter pertama dan kedua terjalin dalam batang dan spasi, yaitu karakter pertama pada 5 batang awal dan karakter kedua pada 5 baris awal.
Nah, sudah jelas kan informasi mengenai beberapa jenis barcode di atas? Ternyata meskipun terlihat mirip, bisa saja barcode yang kamu lihat pada satu produk dengan produk lain berbeda. Dengan mengetahui bedanya, kamu jadi tahu barcode apa yang kira-kira tepat kamu gunakan untuk produkmu.