Untuk dapat memiliki performa yang baik, ada banyak bagian mobil yang perlu dirawat dan diperhatikan. Tidak hanya kondisi mesinnya saja, tetapi juga berbagai cairan yang digunakan untuk mendukung kinerja mesin. Misalnya oli diesel untuk mobil berbahan bakar solar, dan sebagainya. Jika ada salah saja cairan yang mengalami masalah, baik karena kualitasnya maupun sirkulasinya yang terganggu, maka dijamin mobil tidak dapat belaju secara sempurna. Bahkan, bisa jadi akan membuat mesin mengalami kerusakan lebih cepat.
Lalu, apa saja sih cairan pada mobil yang harus diperhatikan? Berikut ini beberapa di antaranya:
Oli merupakan salah satu cairan yang paling umum diperhatikan oleh para pemilik kendaraan. Bahkan meskipun mereka tidak rajin dalam merawat mobilnya sekali pun, tetapi biasanya mereka tidak akan melewatkan ganti oli mesin. Wajar saja, karena oli memiliki manfaat penting pada mobil yang jika tidak diganti tepat waktu dapat menyebabkan mesin terasa berat dan jika berlangsung lama, bisa membuat mesin rusak. Akibatnya Anda harus siap mengeluarkan dana lebih besar untuk menanggung biaya perbaikan atas kerusakan mesin yang terjadi.
Untuk mobil dengan aki kering, mungkin tidak perlu memikirkan cairan elektrolit yang terkandung di dalam komponen ini. Namun, jika mobil Anda masih menggunakan aki basah maka Anda harus memastikan bahwa cairan atau air aki masih berada di level yang sesuai, yaitu di atas batas minimal dan di bawah batas maksimal. Dalam kondisi normal, air aki seharusnya tidak banyak berkurang dalam waktu singkat. Namun jika pengurangannya berlebihan, maka segera bawa ke bengkel karena bisa jadi terdapat kebocoran.
Radiator merupakan komponen yang berfungsi untuk menjaga suhu mesin tetap dalam batas normal. Dalam sistem kerjanya, didukung oleh cairan atau air radiator yang akan bersirkulasi untuk membantu proses pendinginan mesin. Sama halnya dengan aki, air radiator ini seharusnya juga tidak mudah habis. Jika air radiator selalu berkurang, maka menandakan bahwa terjadi kebocoran.
Minyak ini berfungsi untuk melumasi komponen cakram dan kampas yang saling bergesekkan saat mengerem. Ketika minyak ini sudah kurang bagus, maka fungsinya sebagai pelumas akan berkurang dan kedua komponen tersebut dapat lebih cepat aus. Sama halnya dengan oli mesin, minyak pelumas juga jarang sekali berkurang apalagi sampai habis. Namun pasti akan terjadi penurunan kualitas yang menjadi indikator penggantian minyak ini.
Banyak orang berpikir hanya mobil dengan transmisi matic saja yang memiliki minyak atau oli transmisi. Padahal, mobil dengan transmisi manual juga memilikinya dan harus diganti setelah menempuh sekitar 40ribu KM. Namun, lama atau periode waktu penggantiannya mungkin saja berubah tergantung dari kondisi mobil.
Ada banyak kan jenis cairan dalam mendukung kinerja mobil? Pastikan untuk tidak mengabaikan penjagaan salah satunya ya!