ganti oli

Ini Perbedaan Ganti dan Kuras Oli

Pemilik kendaraan pasti sudah paham betul dengan fungsi oli mesin yang wajib diketahui sehingga tidak pernah mengabaikannya. Termasuk juga paham pentingnya melakukan ganti oli transmisi secara rutin, baik dilakukan sendiri di rumah atau pun membawa kendaraannya ke servis resmi. Namun, pernahkah Anda melakukan kuras terhadap oli kendaraan Anda?

Banyak orang yang rutin melakukan penggantian oli, padahal ada saatnya di mana kendaraan harus dilakukan kuras oli. Lalu, apa sih perbedaannya?

Ganti oli dilakukan dengan cara membuka baut tabung dan membuang cairan oli yang ada ditabung hingga benar-benar kosong. Biasanya jumlah cairan yang terbuang adalah sekitar 3 sampai 4 liter. Setelah tabung kosong, barulah tabung akan diisi dengan cairan oli yang baru dengan jumlah yang telah ditentukan juga. Cara melakukannya cukup sederhana sehingga banyak orang yang lebih suka melakukannya sendiri di rumah karena tidak perlu antri.

Sementara itu, pada sistem kuras Anda tidak mungkin bisa melakukannya sendiri di rumah. Bahkan, bengkel saja tidak semua bisa melakukannya. Sebab proses kuras adalah membuang cairan yang ada di dalam tabung dan sistem sirkulasi menggunakan alat khusus. Jumlah cairan yang dihasilkan dari pembuangan pada saat dilakukan pengurasan bisa mencapai 10 sampai 12 liter. Jumlah yang sangat berbeda bukan dibandingkan dengan mengganti oli biasa?

Karena menggunakan alat khusus, maka pengurasan bisa benar-benar menarik seluruh cairan oli dan juga membersihkan kotoran yang ada pada bagian converter. Namun akibatnya, jumlah oli pengganti yang akan dibutuhkan setelah proses kuras ini akan cukup banyak juga.

Lalu, apa itu artinya kuras lebih baik dilakukan daripada ganti oli biasa?

Tentu saja tidak, keduanya adalah perawatan yang saling melengkapi sehingga harus dilakukan. Proses kuras disarankan untuk dilakukan ketika kendaraan sudah menempuh perjalanan sejauh 50.000 KM atau tergantung pada arahan di buku manual. Sementara untuk ganti oli, disarankan untuk dilakukan ketika kendaraan sudah menempuh jarah 5.000 KM atau 10.000 KM tergantung jenis olinya. Namun, untuk kendaraan yang cukup pasif bisa menggunakan periode waktu sebagai acuan penggantian oli, yaitu sekitar 5 atau 6 bulan sekali. (Vita)

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *